Aku tak mampu mencegahnya,
aku bukanlah kekasihmu,
Yang pantas mengurusi masalah pribadimu,
Namun,
Rasa cintaku ini, tak mampu aku luapkan kepadamu,,
Biarlah,, rasa cintaku padamu aku pendam di dada ini,
Dan rasa cemburu yang begitu besar ini,
Biarlah menghiasi dan berlalu dengan sendiri…
Penghianatan itu terlihat sangat wajar jika kamu yang melakukannya,..
Begitu mudah kau kuburkan cerita indah kita..
Begitu mudah kamu berkata… kita “cukup sampai disini”.
Aku seperti kehilangan mata untuk melihat
Harus dimana aku tempatkan diri ini jika bertemu kamu…
Yang aku tau, janji dan impian kita tak mungkin lagi bisa terwujud,..
Yang aku tau semua hal yang dulu manis, kini berubah menjadi sangat menyakitkan..
Entah mengapa tak ada kesempatan kedua untukku..
Entah mengapa begitu mudah kamu putuskan cinta kita..
Bahkan entah mengapa sampai saat ini kamu tak pernah katakan, apa salahku..
Padahal sudah kuserahkan segalanya untuk kamu..
Walau kadang terkesan hati ini mengiba atas cintamu..
Entahlah, mungkin memang semua ini harus berakhir sampai disini..
Mengapa kadang aku berfikir tak ada lagi hari yang harus aku lalui..
Apakah harus kuakhiri hidup sampai disini..
Mungkin, lebih baik aku mati…
Aku putus asa..
rintik gerimis mewarnai hari
hati yang telah patah
terbasahi hujan air mata
tetes darah yang kau tinggalkan
menjadi luka di hati
tempatkan lah ia di surga-Mu
pertemukan lah kami
dengan Kasih dan Ridha-Mu
Amien.
angin kemarau membelai diri
ku terdiam terpaku
saat kau memilih tinggalkan ku
ku tak membendung tangis
kepergianmu
anugrah bagiku
bersamanya lalui dunia
kini ku bahagia bersama sepi
selain seseorang yang mau mengerti diriku
kini ku larut dalam pencarian terakhir
kuyakin Tuhan bersamaku
aku pelangi tak memberi warna di hidupmu
aku sang bulan tak menerangi malammu
aku lah bintang yg hilang ditelan kegelapan
sebagai kekasih yg tak dianggap
aku hanya bisa mencoba mengalah
menahan setiap amarah
aku lah bintang yg hilang ditelan kegelapan
aku hanya bisa mencoba bersabar
ku yakin kau kan berubah
tiada ragu jalani hidup denganmu ..
banyak kata terucap untukku ..
takku kira semua itu palsu ..
teganya dirimu ..
kau bohongi aku ..
kau duakan cintaku ,,
kau sakiti hati nii yg setia menyayangimu …
takku kira semua itu palsu ..
kau hancurkan aku ..
teganya dirimu
Menangisi kepergianmu dari hidupku…
mengapa bahagia itu hanya sesaat saja..
Laksana hujan yang terus mencumbui bumi…
Laksana gerimis yang selalu mendekap pagi..
Aku disini terpaku dalam diam..
Betapa pedih hatiku ini
Kau menghilang bak ditelan bumi..
Hanya goresan kecil yg menyayat kalbu..
kau tancap dalam pilunya hatiku…
Bahwa kau tak bisa mencintaiku…
Rindu ini menghujam jantungku
Bagai ombak besar yg menghantam dadaku
Hingga aku tak bisa bernafas karena desakan
rasa rindu yg sangat kuat…
Oh cinta mengapa taqdirnya begitu kejam..
Kau berikan aku dia tp kau sekap dia dalam kesunyian malam..
Hatiku telah membeku dimakan waktu
Apa kata hujan hari ini?
Dia masih menangis sedih
Karena bumi yang diguyurnya masih menyisakan kemarau
Daunnya meranggas
Rantingnya kurus pucat
Hanya akarnya yang tegar menghujam
Setia menanti hujan datang lagi di keesokan harinya
Seperti inikah jejak yang harus kutapaki?
(Mayank Ponimiring II. bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)
Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Di batas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Karena aku selalu berjalan menujumu
Mataku terpejam tak mau
Anganku berontak tak lesu
Merekat pada ruang kamar
Berkutat pada riuh gaduh angin malam
Meronta lagi getar ini
Mengais lagi rindu bertali
Padamu kuasuh bahagia
Padamu cinta ingin kuakhirkan
Kupercayakan tanpa sebab yg harus diperdebatkan
Hanya padamu, itu saja..
Terlalu banyak definisi yg hinggap hingga lidahku kelu
Kata-kata menjadi sedemikian langka
Seolah aku tak mampu membahasakan cintaku padamu
Berisi namamu serta berjuta kenangan yg hadir & kumaknai kedalamannya
Aku tak ingin membongkarnya,
Meski kata-kata mati telah menusukkan kesedihan di pusat jantungku
0 komentar
Tambahkan Komentar Anda
Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar untuk respon/pertanyaan. Klik link "Subscribe by email" untuk mengetahui balasan komentar/pertanyaan. Jika ingin bertanya/berdiskusi lebih mendetil & efektif, kunjungi Facebook Kami NO SPAM, No Links, No SARA, No P*RNO! KOMENTAR BERISI LINK & tidak sesuai dengan Comment Policy akan langsung dihapus.